Banjir di Madinah, Jasat Para Sahabat Ditemukan Utuh dan Masih Berdarah
Subhanallah, Banjir Madinah 2013, Jasad
Para Sahabat Ditemukan Masih Utuh dan Berdarah Waktu terjadi banjir di
Madinah, kuburan 70 orang keluarga Perang Uhud itu dilanda banjir
ditemukan. jasad para sahabat timbul keluar dalam keadaan masih utuh
kerana mereka dikuburkan di kawasan padang pasir.
Selepas banjir surut, darahnya masih
mengalir harum dan dikuburkan semula tetapi sudah tidak ditandai
nama-nama jenazah tersebut dan yang ditandakan kerana dikenali cuma 2
sahaja iaitu Saidina Hamzah RA kerana diketahui dengan luka didadanya,
badannya tinggi besar.
Jasadnya masih berdarah dan harum. Bahkan
tangannya masih menekup lukanya akibat terkena tombak, yang masih
keluar darah. Walaupun sudah lebih seribu tahun.
Dan yang satu lagi adalah Abdullah bin
Jaz RA kerana diketahui telinga dan hidungnya terpotong akibat diikat
benang. Kedua orang inilah yang sekarang nisannya ada di Uhud.
Jadi kalau sekarang kita berziarah ke Gunung Uhud, hanya ada 2 nisan saja.
Sebuah Kesaksian Dr Thariq As-Suwaidan
dalam kasetnya yang amat berharga “Qisshatun Nihayah” yang dinukil
secara langsung dari Syaikh Mahmud Ash-Shawaf menyebutkan peristiwa
besar yang dialami oleh sebahagian ulama dalam penguburan semula
sebahagian sahabat yang gugur syahid di perang Uhud.
Bagaimana mereka menyaksikan para sahabat
setelah 1400 tahun berlalu, bagaimana jasad mereka seperti sedia kala
tanpa perubahan, tanpa pembusukan.
Sebagai bukti nyata atas kebenaran berita
gembira dari Nabi Muhammad SAW kepada para syuhada, bahawa bumi tidak
memakan jasad mereka.
Berikut adalah sebahagian dari rekaman
pembicaraan Dr Thariq As-Suwaidan tentang peristiwa tersebut. Syaikh
Mahmud Ash-Shawaf telah menyampaikan kepada kami bahwa dia adalah salah
seorang yang diundang daripada kalangan ulama besar untuk pemakaman
semula para sahabat yang gugur syahid di perang Uhud di kompleks kuburan
syuhada Uhud iaitu sebuah kawasan perkuburan yang terkenal.
Kerana dilanda banjir, maka sebahagian
jasadnya timbul ke permukaan. Para ulama diundang untuk menguburkan
semula para sahabat tersebut.
Beliau berkata : Di antara orang yang aku
kuburkan adalah Hamzah RA, badannya besar, kedua telinga dan hidungnya
terpotong, perutnya terbelah, dia meletakkan tangannya di atas perutnya.
Ketika kami menggerakkannya dan mengangkat tangannya, darahnya
mengalir.
Aku menguburkannya bersama
sahabat-sahabat lainnya yang gugur syahid di Uhud.? Dr Thariq
As-suwaidan berkata, Ini adalah perkara yang terbukti secara mutawatir
dan dengan mata kepala. Semoga Allah SWT menyampaikan kita semua ke
darjat para syuhada.
Syaikh Mahmud telah menyampaikan kepada
kami tentang aroma harum misk yang berasal darinya ketika darah mengalir
dari jasad Hamzah RA.? SubhanAllah, setelah 1400 tahun lebih, betapa
agungnya Engkau ya Allah. Alangkah besarnya kekuasaan-Mu, Maha suci
Engkau.
Betapa utamanya, betapa mulianya, Allah
memberikannya kepada para syuhada. Jika seperti itu kemuliaan jasadnya
yang terpendam di perut bumi yang tak seorangpun melihatnya, lalu
bagaimanakah dengan kemuliannya di surga yang luasnya seluas langit dan
bumi.
Selamat bagi yang telah melihat sahabat
mulia ini, Hamzah bin Abdul Mutthalib RA pakcik Rasulullah SAW Jasad
Syuhada Yang Tidak Mengalami Pembusukkan Jabir bin Abdillah bercerita,
“Menjelang perang Uhud, ayahku memanggilku pada malam hari.
Ia berkata: ‘Aku merasa akan menjadi
orang yang paling pertama gugur di antara para sahabat Nabi SAW. Sungguh
aku tidak meninggalkan sesuatupun yang lebih kusayangi selain engkau,
disamping Nabi Muhammad SAW. Sesungguhnya aku memiliki hutang, maka
lunasilah. Dan bersikap baiklah kepada saudara-saudara perempuanmu.?’
Keesokan harinya, ia pun menjadi orang yang pertama gugur. Ia dimakamkan bersama orang yang lain dalam satu lubang kubur.
Tetapi hatiku merasa kurang selesa membiarkan ayahku berkongsi lubang kubur bersama orang lain.
Enam bulan kemudian, aku membongkar
makamnya dan mengeluarkannya. Ajaib, jasadnya masih tetap utuh sama
seperti pertama kali aku menguburkannya.? (Hadis Riwayat Bukhari, Fathul
Bari, 3/214 )
Petikan hadis di atas membuktikan di mana
ayah Jabir RA terbunuh dalam perang Uhud dan ketika enam bulan kemudian
makamnya dibongkar, maka jasadnya tetap utuh. Enam bulan adalah waktu
yang lama di mana tubuh mayat seharusnya sudah hancur.
Penelitian membuktikan bahwa 24-36 jam pertama mayat dikuburkan, maka bola mata mulai menonjol dan kornea menghitam.
Cabang-cabang urat nadi mulai terlihat di
perut dan dada. 2-5 hari berikutnya, wajah dan seluruh tubuh
menggelembung, dari tubuh mayat keluar bau.busuk. Setelah melewati 5-10
hari, kulit mulai rapuh dan tubuh dilitupi larva. Organ-organ tubuh
meleleh ke tanah dan.mulai menyisakan tulang saja. (sumber)
Sutami, Bapak Infrastruktur dan Menteri Sederhana
Jakarta 12/1 - Siapa orang di balik pembangunan Jembatan Musi di Palembang? Atau Jembatan Semanggi yang menjadi ikon Jakarta? Atau orang yang menghitung kontruksi Gedung DPR? Dialah Sutami, lulusan Teknik Sipil ITB tahun 1956. Sutami lahir Surakarta, Jawa Tengah, 19 Oktober 1928.
Usia 36 tahun, Sutami sudah menjadi menteri pekerjaan umum. Dia menjadi Menteri Pekerjaan Umum sejak tahun 1964 pada Kabinet Dwikora I pada masa pemerintahan Presiden Soekarno hingga tahun 1978 pada Kabinet Pembangunan II pada masa pemerintahan Presiden Soeharto. Mungkin Sutami adalah menteri pekerjaan umum paling lama di Indonesia. Karena prestasinya, Sutami menjadi kesayangan Soekarno sekaligus Soeharto.
Memimpin berbagai mega proyek sama sekali tidak dimanfaatkannya untuk memperkaya diri. Menteri Sutami tetap sederhana dan rajin tirakat. Seperti dilansir Merdeka.com, konon akibat terlalu rajin bekerja dan tidak memikirkan diri sendiri, menteri ini sampai sakit dan kekurangan gizi.
Sutami tidak pernah tergoda untuk korupsi. Penampilan dan tindakannya tetap bersahaja. Di satu ketika, pernah PLN mencabut listrik di rumah pribadinya di Solo. Menteri Sutami ternyata pernah kekurangan uang hingga telat bayar listrik.
Yang menyedihkan, Sutami sempat takut dirawat di rumah sakit. Ternyata dia tidak punya uang untuk bayar rumah sakit. Baru setelah pemerintah turun tangan, Sutami mau juga diopname.
Bayangkan, adakah pejabat seperti itu sekarang? Jangankan megaproyek Hambalang atau Wisma Atlet Palembang, Alquran saja di korupsi.
Sutami juga visioner. Usulannya untuk memindahkan industri dari Jawa, tak ditanggapi Soeharto. Padahal Sutami yakin, tanah di Pulau Jawa paling subur dibanding tanah di daerah lain. Jika usulannya dituruti, mungkin Indonesia akan terus swasembada pangan. Dia juga menyesalkan pembangunan Jakarta yang tak teratur.
Ketika meninggal 13 November 1980, Sutami juga menolak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata
No comments :
Post a Comment